Kamis, 08 Mei 2014

Teks Anekdot Lingkungan Hidup

Nama : Bella Widiastri Pangestu
Kelas : x mia 7
No absen : 09
Tema : Alam

LINGKUNGAN

           Seorang pengembara dari sebuah negeri Iran menaiki sebuah kapal dagang yang cukup besar yang akan melakukan perjalanan cukup jauh kearah timur. Qadafi nama pengembara tersebut ikut pelayaran kali ini untuk menjelajah dunia, dia ingin seperti yang dilakukan Ibnu Batutah. Menurutnya umat Islam harus menggapai kembali kejayaan masa lalunya sebagai gudang ilmuan dan pencetus teori peradaban modern. Dengan hobinya yang senang menjelajah dan menemukan pengalaman-pengalaman baru untuk dijadikan transkrip pengetahuan geo-sosio-kultural yang akan diceritakan pada dunia sebgai bukti kekuasaan Tuhan dalam penciptaan bumi beserta isinya. Teori Darwin yang merusak sendi kehidupan filosofis manusia yang juga diakui oleh ilmuan modern tentang spontanitas alam semesta tidak dapat diterimanya dari perspektif nilai religius dan nurani yang sehat. Perjalanannya kali ini membuktikan bahwa alam itu diciptakan dengan desain yang disengaja oleh Yang Maha Kuasa dengan berbagai karakteristik dan segala bentuk kesempurnaannya.
Perlahan kapal mulai beringsut meninggalkan dermaga diiringi terompet panjang sebagai tanda keberangkatan. Semua penumpang tampak sudah memasuki kabin kapal dengan aktivitas masing-masing. Cuaca hari itu cukup cerah, burung camar berlarian dilautan luas, langit hijau membentang di atas bentangan laut tengah yang membiru diwaktu dhuha. Alun lembut yang dibelah oleh laju kapal berkecipak kecil kedinding kapal, dermaga yang tadinya ramai oleh manusia berangsur memudar dan manusia seperti semut kecil yang beriringan pergi ke habitatnya semula.
Teluk Persia telah ditinggalkan dan sekarang kapal telah memasuki Samudera Hindia dengan laju yang cukup tenang. Sejauh ini perjalanan masih normal tanpa adanya halangan yang berarti. Sebagian besar penumpang sangat menikmati perjalanan ini karena bentangan laut yang maha luas termasuk Qadafi karena mereka telah memasuki timur jauh dan sebentar lagi akan mencapai daratan impian.
Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama, tiba-tiba angin bertiup kencang diluar prediksi sebelumnya. Alun mulai bergelombang besar, kapal sedikit tergoncang, keganjilan ini dirasakan oleh semua penumpang dan nakhoda kapal. Tiupan angin berubah jadi badai yang cukup besar, alun pun berubah menjadi ombak yang menghempas dan mengenai dinding kapal, penumpang histeris, terasa dek kapal berderit nakhoda dan semua masinis bekerja keras tapi tidak membuahkan hasil sama sekali. Kapal mulai oleng ditengah deru badai dan gulungan ombak, keadaan semakin genting ketika sebuah ombak besar menerjang kapal dari samping, keseimbangan kapal tidak bisa dipertahankan dan tergolek dan pecah berkeping disusul tautan ombak yang memecah ditengah jeritan.
Qadafi terbangun dengan kepala yang masih sakit denangan pandangan mata yang masih kabur. Namun dia berusaha bangkit menguasai diri dan memuntahkan sisa air laut yang belum sampai keginjal.  Pandangannya menerwang berkeliling, terlihat tumpukan sampah berupa limbah plastik, daun bungkusan nasi dan onggokan kain yang beraneka corak dan bentuknya. Sepertinya sampah ini sengaja dibuang oleh pengunjung tempat ini serta orang-orang sekitar yang tidak peduli dengan kebersihan lingkungannya. Dia bingung dimanakah gerangan  ia berada skarang? Namun terlintas dibenaknya bahwa gurunya pernah berkata “Jika engkau menemui tumpukan sampah yang banyak, baik organik maupun anorganik, ditempat umum atau ditempat tinggal sekelompok orang berarti engkau sedang berada di suatu negeri yang bernama INDONESIA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar